Pernah tidak
Anda bertanya, “Kenapa aku bertahan sampai segininya?” Padahal keadaan tidak
memungkinkan lagi, mustahil buat bersama.
Kadang,
seseorang tidak tahu alasan mereka bertahan sejauh itu dan melampaui batasnya.
Ketika
seseorang suka sama orang lain, dia pasti akan mencari tahu banyak tentang
orang itu. Bagaimana kabarnya dia, latar belakangnya, kebiasaannya. Kemudian
dia akan menyesuaikan informasi-informasi tentang dia yang disuka dengan
kebiasaan yang selama ini dia pegang.
Bahkan beberapa orang ada yang memaksakan
dan rela mengalah demi menyesuaikan kebiasaan dengan orang yang disukai itu.
Contoh sederhananya adalah kalo Anda suka sama orang lain, maka apa yang
menjadi kesukaannya adalah kesukaan Anda juga. Misalnya ketika Anda suka
orang dan orang itu suka klub bola tertentu, Anda bakal suka (atau mau tidak
mau mencoba) suka sama klub bola yang sama dengan dia.
Itu namanya
pengorbanan. Kemudian kondisi-kondisi yang sama tadi diartikan sebagai
‘kecocokan’ supaya dia mau sama Anda. Kemudian pada kasus beberapa orang yang
beruntung tidak dapet penolakan, hubungan itu diteruskan ke pacaran. Pada masa
itu, bukan berarti semuanya sudah cocok dan baik-baik aja. Selalu ada berantem
atau semacamnya karena adanya ketidaksesuaian. Tapi bagi yang bisa mengelola
keadaan dan berhasil melewatinya, bakal jadi ‘pelajaran penyesuaian’ diri satu
dengan yang lain.
Semakin
lama, semakin banyak ‘pelajaran’ yang dilewati. Semakin mengerti satu sama
lain. Dan ketika semua ketidaksesuaian tidak bisa lagi ditolerir, di sinilah
semuanya berawal. Ada dilema datang, mau udahan, atau bertahan.
Dan seperti
yang ane bilang tadi di atas, ada yang memutuskan untuk bertahan tapi tidak tahu
alasan pastinya. Mungkin sebenarnya mereka bukan tidak tahu, cuma bingung yang
mana karena alasan itu terlalu banyak atau terlalu samar. Kemudian berpikir
semua ketulusan yang dilakukan adalah sebuah kebodohan.
Yang pasti,
alasan mereka untuk bertahan tidak akan jauh-jauh dari…
Pengorbanan.
Semua pengorbanan yang dulu dilakuin semata-mata agar Anda sesuai sama dia, tidak
mungkin dilepasin gitu aja. Pengorbanan itu berubah menjadi kebiasaan dan
ketika waktunya sudah terlewat, menjadi kenangan yang sulit dilupakan.
Ketika hendak menyerah, ingatlah apa yang sudah Anda lakukan sampai sejauh ini.
Keengganan
memulai dengan yang baru. Memulai lagi, dari awal lagi, menyesuaikan lagi,
berkorban lagi. Beberapa orang terlalu malas, atau terlalu takut melakukan hal
ini.
Memulai itu tidak
pernah mudah.
Tidak
tergantikan. Orang yang bertahan sampai sebegitunya tidak mungkin rasanya kalau untuk orang yang biasa-biasa saja. Pasti ia sangat berarti bagimu.
Mungkin banyak yang lebih baik dari dia, tapi yang sama seperti dia, tidak akan ada.
Alasan terakhir. Katanya, ketika kamu jatuh cinta dengan sangat kepada seseorang, kamu gak akan tau kenapa. Mungkin alasan itu akhirnya berhasil ditemukan. Sebuah kata sederhana yang diterapkan dengan rumit, “Sayang”.
So what we have to do is…
Love her
what she want to..
Just loving her always..
Make her comfort :)
0 comments:
Post a Comment