Namanya juga orang Indonesia. Makanan pokoknya ya nasi putih. Nasi merupakan makanan wajib yang harus ada dan harus dimakan. Tak ada nasi pun, belum bisa disebut sudah makan. Walaupun makan roti sebanyak apapun, jika belum makan nasi ya belum afdol.
Lantas, apakah nasi itu benar-benar sehat untuk dimakan?
Bagaimana efek secara kesehatannya?
Bila kita selama ini mengetahui kalau lemak lebih bahaya daripada karbohidrat, sebuah studi baru menyangkalnya. Para ilmuwan dari Ohio State University justru memperhatikan bahwa karbohidrat seperti nasi jauh lebih bahaya dari lemak jenuh semisal gorengan.
Mengutip News, ilmuwan menemukan bahaya makanan berlemak jenuh hanya meningkatkan risiko gagal jantung. Tapi kalau karbohidrat, ada tiga kali risiko asam lemak yang dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes dan penyakit jantung.
"Kami menemukan bahwa ketika karbohidrat berkurang dan lemak jenuh meningkat, total lemak jenuh dalam darah tidak meningkat, dan bahkan turun di sebagian besar orang. Tapi asam lemak yang disebut asam palmitoleic, yang berhubungan dengan karbohidrat justru menimbulkan berbagai penyakit. Peningkatan asam lemak ini menunjukkan bahwa karbohidrat yang diubah menjadi lemak tidak dibakar oleh tubuh," kata penulis studi, Jeff Volek.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pro ONE ini juga mencatat adanya perbaikan yang signifikan dalam glukosa darah, insulin dan tekanan darah serta kehilangan berat badan rata-rata 22 pon (10 kilogram) bila diet karbohidrat.
"Ada kesalahpahaman yang meluas tentang lemak jenuh. Dalam studi ini, jelas kami tidak melihat hubungan antara diet lemak jenuh dan penyakit jantung. Pembatasan lemak jenuh itu tidak ilmiah dan tidak cerdas," kata Volek.
Semoga bermanfaat.
Sumber
0 comments:
Post a Comment