Lalu bagaimana jika dari beberapa fenomena tersebut terjadi dalam bentuk atau suasana yang tidak biasa. Bahkan untuk menjelaskannya perlu penelitian ilmiah agar hal tersebut menjadi logis dan mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.
Tentunya hal ini hanya satu dari ribuan atau jutaan keajaiban Tuhan yang pernah dialami oleh manusia. Namun dalam setiap peristiwa pasti ada alasannya bukan?
Berikut ini beberapa fenomena aneh dari langit yang sempat menggegerkan dunia, sebagai berikut.
1.) Hujan Darah di Kerala
Hujan merupakan salah satu fenomena alam yang sudah biasa bagi manusia. Namun apa jadinya jika hujan itu adalah darah dan bukan air?
Ya, di Kerala, India pernah terjadi hujan darah pada 25 Juli dan 23 September 2001. Disebut sebagai darah karena hujan tersebut berwarna merah pekat seperti darah dan meninggalkan bercak warna.
Beberapa ahli mengatakan air misterius berwarna merah tersebut merupakan sejenis alga yang bisa ditemukan di wilayah Kerala. Meski begitu, hujan ini tetap menjadi misteri, sebab para ahli belum menemukan bagaimana spora alga tersebut bisa terbawa oleh hujan dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang bersamaan.
2.) Tornado api di China
Sama seperti hujan darah yang cukup mengerikan, tornado api adalah salah satu peristiwa yang dihindari oleh setiap orang. Tornado api pada dasarnya sama seperti tornado yang biasa terjadi, namun bedanya ini berupa api yang berputar-putar dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Fenomena tersebut terjadi setelah adanya kekeringan panjang dan angin kencang. Percampuran dari kedua suhu tersebut membuat semburan api yang makin lama makin membesar dan menyebar karena terbawa angin.
Pada tahun 1923, gempa hebat di Jepang menyebabkan tornado api yang membunuh sekitar 38 ribu jiwa hanya dalam 15 menit. Tornado ini terbilang besar karena mencapai ketinggian 200 kaki dan berdiameter 10 kaki dengan kecepatan angin mencapai 100 mph.
3.) Hujan permen di California
Tidak seperti fenomena alam yang aneh atau mematikan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fenomena alam ini justru mengejutkan dan justru membawa kesenangan.
Pada tahun 1857 di Danau County, Californnia terjadi badai yang cukup mengejutkan selama dua malam. Bagaimana tidak, badai ini berbentuk kristal dengan rasa manis menyerupai gula batu.
Karena rasanya yang manis seperti gula, seorang wanita sampai membuat sirup dari kristal-kristal yang turun dari langit. Bahkan anak-anak di kota tersebut memakan kristal manis itu seperti layaknya memakan permen yang jatuh dari langit.
4.) Cincin hitam di Inggris
Fenomena ini pertama kali ditemukan oleh seorang wanita, Georgina Heap di Leamington Spa, Warwickshire, Inggris, April 2014 lalu. Saat melihat lingkaran hitam misterius tersebut, Georgina langsung mengabadikannya lewat ponsel, meski tidak terlihat sangat jelas.
Lingkaran hitam ini sekilas nampak seperti asap, namun pemadam kebakaran setempat tidak menemukan ada laporan kebakaran di waktu dan tempat lingkaran tersebut muncul. Seorang ahli UFO dan penasihat pemerintah, Nick Pope meyakini bahwa lingkaran tersebut merupakan benda organik.
"Ini benar-benar gambar yang aneh, terlihat seperti lingkaran asap, tapi saya tidak bisa melihat dari mana benda itu berasal," ujar Nick.
Beberapa orang mengatakan benda tersebut merupakan fenomena meteorologi, di sisi lain ada juga yang mengatakan lingkaran tersebut berasal dari jutaan lebah atau serangga-serangga lainnya. Lingkaran ini berlangsung selama tiga menit hingga akhirnya menghilang.
5.) Kabut pembunuh di London
Kota London memang terkenal akan kabut dan asap. Namun, kita tidak pernah tahu bahwa dari kabut tersebut ternyata bisa berbahaya.
Di 1800, kota ini kerap dipenuhi oleh polusi industri batu bara pada masa revolusi. Saat itu, asap tebal beracun menyapu bersih ke seluruh kota, dan membunuh hampir 2000 orang.
Sayangnya, meski sudah memakan banyak jiwa, hanya sedikit upaya yang dilakukan untuk menghentikan kegiatan industri batu bara tersebut. Parahnya, korban jiwa akibat asap beracun ini semakin bertambah hingga mencapai ribuan di sepanjang tahun.
Puncaknya terjadi pada tahun 1952, ketika kabut dan asap batubara bercampur hingga membunuh 4000 jiwa. Peristiwa ini menjadi salah satu acuan diberlakukannya Undang-Undang anti-polusi di London.
Sumber: Merdeka.com
0 comments:
Post a Comment